Setiap ke gedung ini,
badanku selalu lemas. Pulangnya juga pasti lemas. Entah mengapa. Bayang-bayang
penolakan selalu saja menghantui. Penolakan tidak diterima.
Sungguh...menyakitkan sekali jika kita ditolak. Dalam hal apapun. mulai dari
saat dari dalam orok.Kadang ada yang menolaknya. Akhirnya kalauer pun tetap
hidup namun efek sampingnya tetap terasa bagi orok itu setelah tumbuh menjadi
manusia. Ditolak saat melamar pekerjaan, ditolak orang yang dinaksir, di tolak
saat pengajuan judul tesis, ditolak dosen pembimbing, serta banyak
penolakan-penolakan lainnya membuat kadang kita menjadi frustasi. Meski kadang
jika sudah mengalami hal itu hanya kata ‘sabar’ saja yang kita kerap dengar.
Masalahnya telinga ini sudah sering mendengar kata-kata itu.
Jujur, orang yang tidak
mengalami masalah seperti yang kita alami, pasti mudah mengatakan kata sabar,
semua ada hikmahnya. Harus tetap semangat, bla bla bla....Tapi bagi yang
mengalami, untuk bangkit dari sebuah penolakan yang maha dasyat saja susahnya
maha dasyat juga. Butuh ekstra kuat, hati kuat, jiwa kuat dan semuanya harus
kuat. Karena untuk sebuah pemulihan hati butuh waktu yang tidak instan. Kadang
jika ingat lagi masalah itu, hati mulai sakit lagi. Ya itulah hati manusia yang
terbuat dari kristal, retak sedikit, akan sulit memperbaikinya, apalagi jika
sampai pecah???
Tetapi, kembali lagi jangan putus asa kawan. Yakinlah bahwa setiap masalah diizinkan terjadi oleh Sang Kuasa untuk mendatangkan kebaikan. Ya tidak ada sesuatu yang tidak baik yang kita alami tanpa sesuatu yang baik di baliknya. Suatu masa kita akan mengerti semuanya.
@Bulaksumur, gerimis.