Pagi
ini, saat berangkat kerja, sebuah lagu lawas milik Paul Mc Carney kudengarkan
dari sebuah radio. Judulnya Ebony and Ivory. Lagu ini sangat hits dijamannya.
Sangking hitnya saya sangat menghafal bait-baitnya. Teringat juga dalam sebuah
meeting bahasa Inggris saat kuliah dulu, kita pernah mengkaji makna bait-bait
lagu ini. Selain asik didengarkan musiknya, sebenarnya makna bait-bait lagu ini
sangat dalam. Padahal lagu ini hanya terdiri dari 2 bait saja, dan diulangi
hingga 2 kali.
Awalnya teks lagunya nya begini:
Side by side on my piano keyboard, oh Lord, why don't we?”
(Sumber gambar :Google)
Ebony itu artinya kayu yang warnanya hitam, sementara Ivory itu artinya gading gajah. Nah gading gajah itu biasanya berwarna antara putih dan krem. Jadi tidak benar-benar putih. Kedua warna ini sangat kontras disandingkan sebagai tuts-tuts pada piano. Paul mengatakan keduanya hidup bersama berdampingan pada pianoku. Makna denotasinya, seperti itu. Jika kita lihat makna konotasinya (makna mendalam) pada kalimat itu adalah berhubungan dengan RAS (Rasial, Agama dan Suku). Paul mencoba mengangkat soal perbedaan warna kulit putih dan hitam yang pada tahun 80 an menjadi isu penting di Eropah. Orang-orang kulit hitam (Negro) dianggap sebagai kaum marginal. Sehingga Paul berpendapat Ebony dan Ivory yang ada pada piano, jika dimainkan bersamaan maka akan menghasilkan harmoni nada yang sempurna dan enak didengar. Mengapa kita tidak bisa hidup seperti itu? Artinya meskipun kita berbeda (tidak saja soal warna kulit) tapi juga berbeda suku, dan agama, maka selayaknya kita bisa hidup berdampingan satu sama lain dengan damai.
Ebony itu artinya kayu yang warnanya hitam, sementara Ivory itu artinya gading gajah. Nah gading gajah itu biasanya berwarna antara putih dan krem. Jadi tidak benar-benar putih. Kedua warna ini sangat kontras disandingkan sebagai tuts-tuts pada piano. Paul mengatakan keduanya hidup bersama berdampingan pada pianoku. Makna denotasinya, seperti itu. Jika kita lihat makna konotasinya (makna mendalam) pada kalimat itu adalah berhubungan dengan RAS (Rasial, Agama dan Suku). Paul mencoba mengangkat soal perbedaan warna kulit putih dan hitam yang pada tahun 80 an menjadi isu penting di Eropah. Orang-orang kulit hitam (Negro) dianggap sebagai kaum marginal. Sehingga Paul berpendapat Ebony dan Ivory yang ada pada piano, jika dimainkan bersamaan maka akan menghasilkan harmoni nada yang sempurna dan enak didengar. Mengapa kita tidak bisa hidup seperti itu? Artinya meskipun kita berbeda (tidak saja soal warna kulit) tapi juga berbeda suku, dan agama, maka selayaknya kita bisa hidup berdampingan satu sama lain dengan damai.
“We all know that
people are the same where ever we go
There is good and bad in ev'ryone,
We learn to live, we learn to give
Each other what we need to survive together alive.”
There is good and bad in ev'ryone,
We learn to live, we learn to give
Each other what we need to survive together alive.”
Benar sekali, filosofi-nya
manusia itu kemanapun kita pergi, bahkan sampai di ujung dunia yang namanya
manusia pastilah memiliki dua sisi yaitu sisi baik dan juga sisi buruk. Sudah memang
tercipta seperti itu. Namun disitulah sebenarnya inti hidup yang harus kita
usahakan bersama, untuk saling memberi satu sama lain apa yang kita butuhkan
supaya kita bisa bertahan bersama dalam hidup ini. Lihat saja dalam sebuah tuts
piano, tidak pernah ada tuts yang warnanya putih saja atau sebaliknya warna
hitam saja (kecuali pemiliknya mencat hitam semuanya atau putih semuanya :)
). Tuts piano terdiri dari 88 tuts, 36 tuts hitam dan 52 tuts putih. Tuts putih berfungsi untuk memainkan nada–nada pokok/asli
sedangkan tuts hitam berfungsi untuk memainkan nada–nada kromatis. Artinya
apa? Tuts putih tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa tuts hitam. Begitu pula
sebaliknya. (Mungkin bisa sih...tapi tidak akan semerdu jika dimainkan secara bersama). Masing-masing tuts punya kelebihan dan kekurangan. Namun jika
disatukan dalam sebuah permainan piano, justru akan menghasilkan irama yang
sangat indah.
Paul McCartney sendiri menuliskan lagu itu karena terinspirasi dengan
oleh perkataan Spike Milligan yang mengatakan bahwa "black notes, white notes, and you need
to play the two to make harmony, folks!" yang artinya not hitam, not
putih, dan kamu perlu memainkannya untuk menciptakan harmoni, sobat! Namun
beberapa sumber mengatakan bahwa kalimat-kalimat bermakna seperti itu sebenarnya
sudah popular pada tahun 1920-an oleh James Aggrey yang ikut
mengilhami pembuatan judul jurnal pan-Afrika, yaitu 'The Keys'. Yang menarik lagi karena lagu yang dirilis tahun 1982 dan
dinyanyikan sendiri oleh Paul McCartney dan juga menggandeng Stevie Wonder
(penyanyi tuna netra dan berkulit hitam). Sepertinya Paul juga hendak menunjukkan dia mampu juga bekerjasama dengan penyanyi yang berbeda ras dengannya. Lagu tersebut menempati posisi puncak
tangga lagu di Britania Raya dan Amerika Serikat tahun yang sama lagu itu
dirilis.
Terlepas dari kejayaan lagu itu dimasanya, biarlah makna lagunya bisa
tetap abadi. Dimana meski kita berbeda (ras, agama dan suku) namun kita bisa tetap
hidup berdampingan dengan damai, saling beriringan, saling menghormati, saling menghargai,
saling bertoleransi sehingga bisa menghasilkan harmoni yang sempurna dan indah dalam
hidup ini….like Ebony and Ivory ! (ij)